Automotive

Is a pride for me, for my identity and my life, therefore I really enjoyed it . . .

Hala Madrid

JUARA LIGA CHAMPIONS 2014: Real Madrid Menyambut La Decima

Potensi Diri

Jika kamu percaya pada dirimu, tidak ada yang dapat menghentikanmu untuk mencapai apa yang kamu inginkan

Mutiara Al-Qur'an

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (QS. Al-Baqarah/2: 45)

Rossi And Marquez

Rossi: sang idola The Baby Alien kini menjadi kompetitor terberatnya di ajang MotoGP

Minggu, 25 Mei 2014

Sistem Pengapian Konvensional

A. PRINSIP KERJA SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Berikut akan dijelaskan mengenai prinsip kerja sistem pengapian konvensional.
Prinsip kerja sistem pengapian konvensional ada dua kondisi yaitu kondisi saat kunci kontak ON platina menutup dan Aliran arus listrik pada saat platina membuka.

1)  Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup
  


Aliran Arus Listrik Saat Konci Kontak ON, Platina Menutup

Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet.

2) Saat platina membuka


Aliran Arus Saat Platina terbuka

Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah ini:

Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —-> Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan percikan bunga api.

 B. KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PADA MOBIL

Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen. Berikut akan dijelaskan apa saja komponen sistem pengapian beserta dengan fungsi masing-masing komponen sistem pengapian.

1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik.

2.Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.

2. Koil Pengapian
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo, yaitu menaikan tegangan dari tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 Volt. Koil pengapian terdiri dari: inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan terminal koil.

 Hubungan terminal Pada Kunci Kontak




Konstruksi Koil Pengapian


3. Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi tegangan tinggi sekunder koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian motor atau FO (firing order).
Distributor merupakan tempat sebagian besar sistem pengapian. Komponen yang ada pada distributor antara lain: platina (kontak breaker), kondensor, nok kontak pemutus arus, centrifugal advancer, vacum advancer, rotor distributor dan tutup distributor.

C. MERAWAT SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau mesin.

Sistem Pengapian Konvensional
Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut diatas perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannya menggunakan amplas.
Bagian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok dan Rubbing block, Poros Nok dan Centrifugal Advancer.
Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat pengapian.

Bagi pemilik kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang terdapat pada kelengkapan kendaraan, alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
  • Bahan : Grease (pelumas); amplas.
  • Alat : Kunci busi; kunci ring nomor 10, 12, 19; obeng (+); obeng (-); feeler gauge; lampu 12 volt dengan dua kabel; multimeter.

Selain alat diatas pada bengkel yang baik menggunakan beberapa alat, diantaranya:
  • Spark plug cleaner and tester, merupakan alat untuk membersihkan dan memeriksa busi.
  • Spark plug gauge, untuk mengukur dan menyetel celah busi.
  • Tune up tester, untuk mengukur putaran dan sudut dweel.
  • Timing tester, untuk mengetahui saat pengapian.
  • Condensor tester, berfungsi untuk memeriksa kapasitas kondensor.


Langkah kerja dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai berikut:
  • Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem pengapian.
  • Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busi.
  • Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi.
  • Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor.
  • Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacum advancer.
  • Memeriksa koil pengapian.
  • Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina atau menyetel sudut dwell.
D. Gangguan dan cara mengatasi system pengapian pada mobil

No.
GEJALA
KEMUNGKINAN PENYEBAB
CARA MENGATASI
1
Mesin tidak dapat hidup (tidak ada percikan api di busi)
Busi mati atau deposit berlebihan.
Ganti busi atau bersihkan.
Kabel tegangan tinggi bocor berlebihan.
Ganti kabel tegangan tinggi.
Rotor tidak terpasang.
Pasang rotor.
Urutan pengapian tidak benar.
Perbaiki urutan pengapian.
Bersihkan kotorannya.
Platina menutup terus atau membuka terus.
Ganti koil
Ganti kondensator
Konektor kabel lepas
Pasang konektor kabel yang lepas
Kabel putus
Ganti atau perbaiki kabel yang putus
Kontak rusak
Ganti kontak
2
Mesin sulit hidup (percikan api dibusi kecil)
Deposit (penumpukan kerak) dibusi berlebihan.
Bersihkan atau ganti busi.
Kabel tegangan tinggi bocor.
Ganti kabel tegangan tinggi.
Tutup distributor kotor.
Bersihkan terminal ditutup distributor.
Karbon ditutup distributor hilang.
Pasang karbon atau ganti tutup distributor.
Tutup distributor retak.
Ganti tutup distributor.
Urutan pengapian tidak benar.
Perbaiki urutan pengapian.
Kontak platina kotor.
Bersihkan kontak atau ganti.
Setelan celah platina tidak tepat.
Setel celah platina atau sudut dwell.
Saat pengapian tidak tepat.
Saat setel pengapian
Koil rusak.
Ganti koil.
Kondensor rusak.
Ganti kondensor.
Konektor kabel kotor.
Bersihkan terminal konektor kabel.
3
Terjadi ledakan di knalpot
Busi kotor.
Bersihkan busi atau ganti busi
Platina kotor.
Bersihkan platina atau ganti.
Saat pengapian terlalu mundur.
Stel saat pengapian.
4
Terjadi ledakan di knalpot saat pedal gas dilepas
Kerja vacum advancer kurang sempurna.
Perbaiki mekanisme vacum advancer.
5
Terjadi ledakan di knalpot saat pedal gas ditekan
Kerja centrifugal advancer kurang sempurna.
Perbaiki mekanisme centrifugal advancer.
6
Busi cepat kotor
Pemakaian busi yang tidak tepat
Ganti busi dengan tingkat panas yang tepat.
Platina kotor.
Bersihkan atau ganti platina.
Saat pengapian tidak tepat.
Stel saat pengapian.
7
Elektroda busi meleleh
Pemakaian tingkat busi yang terlalu panas.
Ganti busi dengan tingkat panas busi yang lebih dingin.

Posisi Platina
Hasil Pengukuran
Keterangan
Membuka
12 volt
Baik
0 volt
Platina hubung singkat
Kabel platina hubung singkat
Tidak ada arus ke koil pengapian
Menutup
0 volt
Baik
12 volt
Kontak platina terganjal kotoran
Kabel ke platina putus

DAFTAR PUSTAKA

Qtussama. 2012. Sistem Pengapian. Diakses web: http://qtussama.wordpress.com/materi-kelas-xi-kendaraan-ringan/sistem-pengapian/. Tanggal 25 mei 2014 pukul: 20.04

Bayu rona Famolah. 2011. Gangguan Dan Cara Mengatasi Sistem Pengapian Pada Mobil. Diakses web: http://famolahx.blogspot.com/2011/06/gangguan-dan-cara-mengatasi-sistem.html. Tanggal 25 mei 2014 pukul: 20.17


Sudut Dwell Dan Pengapian

Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer.
Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup.
Devinisi sudut dwell adalah sudut yang terbentuk dari titik pertama pada saat kontak pemutus mulai menutup sampai dengan titik pada saat kontak pemutus mulai terbuka. Atau dengan kata lain sudut yang terbentuk dari titik pertama pada saat celah rubbing blok dengan as distributor mulai renggang sampai dengan titik pada saat celah rubbing blok dengan as distributor mulai menutup.

Sudut dwell kecil
* Waktu penutupan kontak pemutus pendek
* Arus primer tidak mencapai maksimum  
* Kemampuan pengapian kurang.
Sudut dwel besar
* Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama
* Kontak pemutus menjadi panas
* Kontak pemutus  cepat aus.

Kesimpulan :  Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan pengapian dan umur kontak pemutus

a. Celah kontak pemutus kecil


Sudut buka kecil ( b )

Sudut Dwel besar ( a )
Kesimpulan :
Sudut dwel besar ® celah kontak pemutus kecil

b. Celah kontak pemutus besar

Sudut buka besar ( b )

Sudut Dwel kecil ( a  )
Kesimpulan :
Sudut Dwel kecil ® celah kontak pemutus besar

Menghitung Sudut Dwell Motor 4 Silinder Dan 6 Silinder



Perlu diketahui bahwa angka toleransi masing-masing pabrikan berbeda.

Besar sudut Dwell dan kemampuan pengapian
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer.

Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup.

  • Sudut dwell kecil




Waktu penutupan kontak pemutus pendek ->Arus primer tidak mencapai maksimum –> Kemampuan pengapian kurang

  • Sudut dwel besar



Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama * kontak pemutus menjadi panas * konntak pemutus cepat aus.



Kesimpulan : Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan pengapian dan umur kontak pemutus


DAFTAR PUSTAKA
Jurianto. 2011. kontak pemutus, kondensor, dan sudut dwell. diakses web: http://tulisan-juri.blogspot.com/2011/12/kontak-pemutus-kondensor-dan-sudut.html. Tanggal 25 mei 2014 pukul: 20.27
      . 2011. Hubungan sudut dwell dengan celah kontak pemutus. diakses web: http://xtop-gear.com/general/hubungan-sudut-dwel-dengan-celah-kontak-pemutus/. Tanggal 25 mei 2014 pukul: 20.32
Sodik, fajar.2011.cara menentukan angka sudut dwell. diakses web: http://fajarsodik.blogspot.com/2011/10/cara-menentukan-angka-sudut-dwell.html. Tanggal 25 mei 2014 pukul: 20.45

Sistem Pendinginan Air




Pada mesin yang berputar pasti akan timbul panas pada komponen mesin, akan tetapi tidak semua energi panas yang dihasilkan dirubah menjadi tenaga mesin, hanya sekitar 25% yang terserap menjadi tenaga mesin, sekitar 45% hilang saat gas buang, atau gesekan, sekitar 30% diserap oleh
mesin itu sendiri, panas yang diserap tadi harus segera dilepaskan, sebab kalau tidak ini bias mengakibatkan panas yang belebihan dan mengakibatkan kerusakan pada mesin. Untuk itu perlu dipasang system pendingin untuk membantu mendinginkan mesin, system pendinginan bias menggunakan pendingin udara, atau untuk mesin modern sekarang banyak menggunakan system pendingin air.

Pada system pendingin air memiliki konstruksi ynag lebih rumit disbanding pendingin udara, akan tetapi memilik banyak kelebihan disbanding pendingin udara, diantaranya mesin menjadi relative aman karena disekeliling silinder dikelilingi oleh air pendingin, air juga bias meredam bunyi yang belebihan dalam mesin, dan air juga bisa dijadikan pemanas ruangan didalam ruang kemudi (khusus di Negara yang memiliki musim dingin)

Komponen Sistem Pendingin Air
Komponen komponen sistem pendingin air ini meliputi : Radiator, Tutup radiator, Pompa air, Kipas,  Katup termostat, Tangki reservoir. keenam komponen ini sangat penting dan perlu pemeliharaan. pada postingan ini saya hanya akan menjelaskan fungsinya saja.

1)  Radiator
Radiator pada sistem pendinginan berfungsi untuk mendinginkan air atau membuang panas air ke udara melalui sisrip-sirip pendinginnya.

Konstruksi radiator terdiri dari:
·  Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari mesin. 
·  Inti radiator atau radiator core berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar suhu air lebih rendah dari sebelumnya. 
·  Tangki bawa berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa. 

2)  Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi daripada tekanan uadar luar.
Di samping itu pada sistem pendinginan tetrutup, tutup radiator berfungsi untuk mempertahankan air pendingin dalam sistem meskipun dalam keadaan dingin atau panas.


3) Pompa Air
Pompa air berfungsi untuk menyirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat perbedaan tekanan antara saluran isap dengan saluran tekan pada pompa.Pompa air yang biasa digunakan adalah pompa sentrifugal.


4) Kipas Pendingin
Kipas berfungsi untuk mengalirkan udara pada inti radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat dipancarkan ke udara dengan mudah. Pada kipas pendingin listrik digerakkan oleh motor listrik akan menghasilkan efisiensi pendinginan yang lebih baik.dan membantu pemanasan awal air pendingin yang lebih cepat, penggunaan bahan bakar yang lebih hemat, dan juga mengurangi suara berisik.


5) Tangki Reservoir
Tangki reservoir berfungsi untuk menampung air pendingin ketika terjadi kenaikan tekanan air karean suhu tinggi dalam radiator sehingga air akan meluap. Ketika suhu air pendingin turun terjadi kevakuman maka air dalam tangki reservoir akan diisap kembali ke dalam radiator.


6) Katup Termostat
Katup termostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi pada saat suhu mesin yang rendah dan membuka saluran dari mesin ke radiator pada saat suhu mesin mencapai suhu idealnya. Katup termostat perlu diservis dari kemungkinan tidak berfungsi secara baik.


Cara kerja sistem pendingin air

 

a. Bila mesin dingin
Saat mesin masih dingin sirkulasi air pendingin hanya terjadi didalam mesin saja, tanpa melalui radiator, ini dikarenakan adanya thermostat yang masih menutup saat mesin dingin, jadi air yang mestinya kedalam radiator tertutup oleh thermostat dan akan melewati saluran bypass untuk kembali bersirkulasi kedalam mesin, proses ini juga bertujuan untuk mempercepat mesin mencapai suhu kerja normal yaitu sekitar 80-90 derajat C.

b. Bila mesin panas
Saat mesin sudah panas dan melebihi temperature kerja maka thermostat akan terbuka dan saluran bypass akan tertutup sehingga air yang sudah panas akan dialirkan kedalam radiator untuk selanjutnya didinginkan oleh kipas dan laju kendaraan itu sendiri, selanjutnya cairan pendingin yang sudah didinginkan didalam radiator kembali dialirkan kedalam mesin untuk kembali mendinginkan mesin, begitu seterusnya sampai temperature kembali turun hingga thermostat kembali menutup, begitu seterusnya proses ini berulang.

DAFTAR PUSTAKA
New Step 1 Training Manual Toyota
Teechno. 2011. Sistem Pendinginan. diakses web: http://oto-kita.blogspot.com/2011/01/sistem-pendinginan.html. Tanggal: 25 mei 2014 pukul: 16.04
          . 2012. Komponen Sistem Pendingin Air. diakses web: http://sistem-pendingin.blogspot.com/2012/09/komponen-sistem-pendingin-air.html. Tanggal: 25 mei 2014 pukul: 16.10