A. Pengertian Metode Ceramah
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah yaitu sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ceramah merupakan
metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur.
Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya
faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah.
Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah
berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Metode
ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran ekspositori.
Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis
untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
B.
Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran
Ceramah
Dalam perkembangannya, pembelajaran ceramah dilandasi oleh Teori Belajar
Behavioristik. Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masuk atau input yang berupa
stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon.
C. Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Metode Ceramah
Ada beberapa kompetensi yang harus
diperhatikan guru untuk mendukung keberhasilan metode ceramah dalam
pembelajaran antara lain :
- Menguasai teknik ceramah
yang memungkinkan dapatmembangkitkan minat.
- Mampu
memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pembelajaran.
- Menguasai
materi pelajaran
- Menjelaskan
pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematis.
- Menguasai
aktivitas seluruh siswa dakam kelas.
Yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan metode ceramah yang berkaitan dengan kondisi siswa adalah :
- Siswa
mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
- Kemampuan
awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan
dipelajaran.
- Memiliki
suasana emosional yang mendukung untuk meperhatikan dan memiliki motivasi
mengikuti pelajaran.
D.
Situasi yang Sesuai untuk Penggunaan
Metode Ceramah
Situasi dibawah ini sesuai untuk
penggunaan metode ceramah:
1. Kalau guru akan menyampaikan fakta atau
pendapat dimana tidak terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud.
Sebagai contoh: di suatu kelas SMP, guru mengajarkan Sejarah terbentuknya candi
Borobudur. Di perpustakaan sekolah tidak tersedia bukti yang menggambarkan
sejarah candi tersebut. Maka tepatlah bila guru memberikan penjelasan dengan
metode ceramah.
2. Jika guru akan menyampaikan pengajaran kepada
sejumlah siswa yang besar (misalnya sekitar 75 orang atau lebih), maka metode
ceramah Iebih efisien dari pada metode lain seperti diskusi, demonstrasi atau
eksperimen. Sebab dengan diskusi, guru harus mengatur slswa berkelompok dengan
mengubah susunan kursi, sudah tentu dibutuhkan kelas yang besar. Juga guru akan
mengalami kesulitan dalam mengawasi kelompok-kelompok yang berjumlah besar.
Demikian pula untuk penyelenggaraan demonstrasi atau eksperimen untuk jumlah
besar, selain alat-alat yang tidak mencukupi, pengelolaan pengajaran juga
mengalami kesulitan.
3. Kalau guru adalah pembicara yang bersemangat
sehingga dapat memberi motivasi kepada siswa untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Dalam keadaan tertentu, sebuah pembicaraan yang bersemangat akan mcnggerakkan
hati siswa untuk menimbulkan tekad baru. Misalnya ceramah tentang sejarah
perjuangan bangsa Indonesia.
4. Jika guru akan
menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan, sehingga memungkinkan
siswa untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok yang satu dengan lainnya.
Misalnya, setelah guru selesai mengajarkan sejarah perjuangan bangsa, kepada
para siswa ia memberi tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dikerjakan
dirumah. Kemudian pada pelajaran berikutnya, guru membicarakan bersama tugas
yang telah dikerjakan siswa, dan guru menyimpulkan garis besar sejarah
tersebut.
5. Kalau guru akan memperkenalkan pokok bahasan
baru. Dalam sebuah kelas, siswa telah sampai pada bagian tata bahasa yang
membicarakan tata kata. Untuk itu guru akan menjelaskan perbedaan antara
fonetik dan fonemik dengan berbagai contoh.
E. Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah
Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal
yang harus dilakukan baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
·
Merumuskan
tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan,
oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus
dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
dengan ceramah berakhir.
·
Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru
tentang materi yang akan diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan
pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok itu juga perlu dipersiapkan
ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas informasi yang akan
disampaikan.
·
Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat
diperlukan untuk menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut
misalnya dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk
meningkatkan kualitas ceramah.
2. Tahap
Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga
langkah yang harus dilakukan
a)
Langkah pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan.
Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.
·
Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan
dicapai. Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang
harus dicapai oleh siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin
dicapai? Oleh karena tujuan akan mengarahkan segala aktivitas siswa, dengan
demikian penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi
mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah itu.
·
Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan
materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna
langkah apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk mempersiapkan secara
mental agar siswa mampu dan dapat menerima materi pembelajaran. Selain itu,
langkah ini pada dasarnya langkah untuk menciptakan kondisi agar materi
pelajaran itu mudah masuk dan menempel diotak.
b)
Tahap Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap
penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita
berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian
siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
·
Menjaga kontak mata secara terus-menerus denga siswa.
Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan. Selain
itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari guru kepada siswa.
Siswa yang selalu mendapat pandangan dari guru akan merasa dihargai dan
diperhatikan. Usahakan walaupun guru harus menulis dipapan tulis kontak mata
tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan tulis atau membuat
catatan yang panjang di papan tulis.
·
Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh
sswa. Oleh sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang
kurang populer. Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh siswa dapat
mendengarnya dengan baik.
·
Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak
meloncat-loncat agar mudah ditangkap oleh siswa.
·
Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya,
sekecil apapun respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa memberika
respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan dengan memberikan semacam
pujian yang membanggakan hati. Sedangkan. Seandainya siswa memberi respons yang
kurang tepat, segeralah tunjukkan bahwa respons siswa perlu perbaikan dengan
tidak menyinggung perasaan siswa.
·
Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan
untuk belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap bersemangat dan
penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat digunakan untuk menjaga agar kelas
tetap kondusif adalah dengan cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan
akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali
memberikan humor-humor yang segar dan menyenankan.
c)
Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Ceramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah dipahami dan
dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang
memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat
dilakukan untuk keperluan tersebut diantaranya:
·
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau
merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
·
Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi
semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
·
Melakukan
evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang
baru saja disampaikan.
F.
Kunggulan dan
Kelemahan Metode Ceramah
Ada beberapa alasan
mengapa ceramah sering digunakan. Alasan ini sekaligus merupakan keunggulan
metode ini.
- Ceramah merupakan metode yang “murah” dan “mudah” untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suaru guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
- Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
- Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
- Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
- Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
- Ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat diatur guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentikan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan.
- Target jumlah siswa akan lebih banyak, apabila menggunakan alat sound system.
- Bahan pelajaran sudah dipilih / dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
- Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa yang bersangkutan.
- Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
- Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah “penyakit” yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
- Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
- Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
- Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencata yang baik.
- Kemungkinan menimbulkan verbalisme.
- Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa utnuk berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
- Peran guru lebih banyak sebagai sumber belajar.
- Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.
- Proses pelajaran ada dalam otoritas guru.
G.
Langkah –langkah
untuk Mempertinggi Hasil Metode Ceramah
Langkah-langkah di bawah
ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi hasil metode ceramah:
- Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.
- Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah merupakan metode yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sering terjadi setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk keperluan ini lebih tepat digunakan metode lain. Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap pengertian dapat menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan tepat, (b) Dapat menangkap perhatian siswa, (c) Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleb berguna bagi kehidupan mereka.
- Menanamkan pengertian yang jelas. Hal inmi dapat dilaksanakan dengan berbagai jalan. Salah satu diantaranya adalah : guru memulai pembicaraan dengan suatu ikhtisar/ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul bagian dari pokok bahasan yang merupakan inti, dan akhimya disimpulkan kembali pokok-pokok yang penting dari pembicaraan itu. Jalan lain yang dapat ditempuh misalnya, untuk setiap ungkapan sulit, terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh. Atau guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat ilustratif, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.
- Menangkap perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaannya. Siswa akan tertarik bila mereka melihat bahwa apa yang di pelajari berguna bagi kehidupan. Sebuah teknik yang sering dapat menguasai perhatian siswa pada awal ceramah sampai selesai adalah dengan menghadapkan siswa pada pertanyaan. Dengan pertanyaan itu mereka diajak berpikir dan seterusnya mengikuti pembicaraan guru.
DAFTAR PUSTAKA
http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html
http://strategipembelajaranrahmi.blogspot.com/2013/03/metode-ceramah.html
http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan.html
http://pintamins.blogspot.com/2010/06/metode-ceramah.html
0 komentar:
Posting Komentar