Sabtu, 24 Mei 2014

Metode Ceramah


A.      Pengertian Metode Ceramah
            Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
            Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

B.       Teori Belajar Yang Melandasi Model Pembelajaran Ceramah
          Dalam perkembangannya, pembelajaran ceramah dilandasi oleh Teori Belajar Behavioristik. Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masuk atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon.
  
C.       Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Metode Ceramah
            Ada beberapa kompetensi yang harus diperhatikan guru untuk mendukung keberhasilan metode ceramah dalam pembelajaran antara lain :
  1. Menguasai teknik ceramah yang memungkinkan dapatmembangkitkan minat.
  2. Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pembelajaran.
  3. Menguasai materi pelajaran
  4. Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematis.
  5. Menguasai aktivitas seluruh siswa dakam kelas.
            Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode ceramah yang berkaitan dengan kondisi siswa adalah  :
  1. Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan oleh guru.
  2. Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan  dengan materi yang akan dipelajaran.
  3. Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk meperhatikan dan memiliki motivasi mengikuti pelajaran.
D.      Situasi yang Sesuai untuk Penggunaan Metode Ceramah
     Situasi dibawah ini sesuai untuk penggunaan metode ceramah:
1.     Kalau guru akan menyampaikan fakta atau pendapat dimana tidak terdapat bahan bacaan yang merangkum fakta yang dimaksud. Sebagai contoh: di suatu kelas SMP, guru mengajarkan Sejarah terbentuknya candi Borobudur. Di perpustakaan sekolah tidak tersedia bukti yang menggambarkan sejarah candi tersebut. Maka tepatlah bila guru memberikan penjelasan dengan metode ceramah.
2.     Jika guru akan menyampaikan pengajaran kepada sejumlah siswa yang besar (misalnya sekitar 75 orang atau lebih), maka metode ceramah Iebih efisien dari pada metode lain seperti diskusi, demonstrasi atau eksperimen. Sebab dengan diskusi, guru harus mengatur slswa berkelompok dengan mengubah susunan kursi, sudah tentu dibutuhkan kelas yang besar. Juga guru akan mengalami kesulitan dalam mengawasi kelompok-kelompok yang berjumlah besar. Demikian pula untuk penyelenggaraan demonstrasi atau eksperimen untuk jumlah besar, selain alat-alat yang tidak mencukupi, pengelolaan pengajaran juga mengalami kesulitan.
3.     Kalau guru adalah pembicara yang bersemangat sehingga dapat memberi motivasi kepada siswa untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam keadaan tertentu, sebuah pembicaraan yang bersemangat akan mcnggerakkan hati siswa untuk menimbulkan tekad baru. Misalnya ceramah tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
4.    Jika guru akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan, sehingga memungkinkan siswa untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok yang satu dengan lainnya. Misalnya, setelah guru selesai mengajarkan sejarah perjuangan bangsa, kepada para siswa ia memberi tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan yang dikerjakan dirumah. Kemudian pada pelajaran berikutnya, guru membicarakan bersama tugas yang telah dikerjakan siswa, dan guru menyimpulkan garis besar sejarah tersebut.
5.     Kalau guru akan memperkenalkan pokok bahasan baru. Dalam sebuah kelas, siswa telah sampai pada bagian tata bahasa yang membicarakan tata kata. Untuk itu guru akan menjelaskan perbedaan antara fonetik dan fonemik dengan berbagai contoh.

E.       Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah
            Agar metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan baik pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.
      1.      Tahap Persiapan
· Merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru. Apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramah berakhir.
· Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung pada tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dalam penentuan pokok-pokok itu juga perlu dipersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang relevan untuk memperjelas informasi yang akan disampaikan.
· Mempersiapkan alat bantu. Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan mempersiapkan transparansi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan kualitas ceramah.
      2.      Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan
a)    Langkah pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah pembukaan ini.
·    Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, guru perlu mengemukakan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Mengapa siswa harus paham akan tujuan yang ingin dicapai? Oleh karena tujuan akan mengarahkan segala aktivitas siswa, dengan demikian penjelasan tentang tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah itu.
·    Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Guna langkah apersepsi dalam langkah pembukaan ini adalah untuk mempersiapkan secara mental agar siswa mampu dan dapat menerima materi pembelajaran. Selain itu, langkah ini pada dasarnya langkah untuk menciptakan kondisi agar materi pelajaran itu mudah masuk dan menempel diotak. 
b)   Tahap Penyajian
          Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Agar ceramah kita berkualitas sebagai metode pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
·    Menjaga kontak mata secara terus-menerus denga siswa. Kontak mata adalah suatu isyarat dari guru agar siswa mau memerhatikan. Selain itu, kontak mata juga dapat berarti sebuah penghargaan dari guru kepada siswa. Siswa yang selalu mendapat pandangan dari guru akan merasa dihargai dan diperhatikan. Usahakan walaupun guru harus menulis dipapan tulis kontak mata tetap diperhatikan dengan tak berlama-lama menghadap papan tulis atau membuat catatan yang panjang di papan tulis.
·    Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh sswa. Oleh sebab itu sebaiknya guru tidak menggunakan istilah-istilah yang kurang populer. Selain itu, jaga intonasi suara agar seluruh siswa dapat mendengarnya dengan baik.
·    Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat agar mudah ditangkap oleh siswa.
·    Tanggapilah respons siswa dengan segera. Artinya, sekecil apapun respons siswa harus kita tanggapi. Apabila siswa memberika respons yang tepat, segeralah kita beri penguatan dengan memberikan semacam pujian yang membanggakan hati. Sedangkan. Seandainya siswa memberi respons yang kurang tepat, segeralah tunjukkan bahwa respons siswa perlu perbaikan dengan tidak menyinggung perasaan siswa.
·    Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar. Kelas yang kondusif memungkinkan siswa tetap bersemangat dan penuh motivasi untuk belajar. Cara yang dapat digunakan untuk menjaga agar kelas tetap kondusif adalah dengan cara guru menunjukkan sikap yang bersahabat dan akrab, penuh gairah menyampaikan materi pembelajaran, serta sekali-kali memberikan humor-humor yang segar dan menyenankan.
c)    Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Ceramah harus ditutup agar materi pembelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut diantaranya:
·      Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
·      Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah disampaikan.
·       Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.

F.        Kunggulan dan Kelemahan Metode Ceramah
            Ada beberapa alasan mengapa ceramah sering digunakan. Alasan ini sekaligus merupakan keunggulan metode ini.
  1.  Ceramah merupakan metode yang “murah” dan “mudah” untuk dilakukan. Murah dalam hal ini dimaksudkan proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suaru guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
  2. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
  3. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat  mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
  4. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
  5. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
  6. Ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat diatur guru secara langsung, materi dan waktu pelajaran sangat ditentikan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan.
  7. Target jumlah siswa akan lebih banyak, apabila menggunakan alat sound system.
  8. Bahan pelajaran sudah dipilih / dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
  9. Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa yang bersangkutan.
Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

  1. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
  2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah “penyakit” yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan, disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
  3. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang kemana-mana atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
  4. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
  5. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencata yang baik.
  6. Kemungkinan menimbulkan verbalisme.
  7. Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa utnuk berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
  8. Peran guru lebih banyak sebagai sumber belajar.
  9. Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.
  10. Proses pelajaran ada dalam otoritas guru.
G.      Langkah –langkah untuk Mempertinggi Hasil Metode Ceramah
            Langkah-langkah di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi hasil metode ceramah:
  1. Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas.
  2. Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah merupakan metode yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sering terjadi setelah melihat tujuan dan metode ternyata untuk keperluan ini lebih tepat digunakan metode lain. Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a) bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap pengertian dapat menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan tepat, (b) Dapat menangkap perhatian siswa, (c) Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleb berguna bagi kehidupan mereka.
  3. Menanamkan pengertian yang jelas. Hal inmi dapat dilaksanakan dengan berbagai jalan. Salah satu diantaranya adalah : guru memulai pembicaraan dengan suatu ikhtisar/ringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul bagian dari pokok bahasan yang merupakan inti, dan akhimya disimpulkan kembali pokok-pokok yang penting dari pembicaraan itu. Jalan lain yang dapat ditempuh misalnya, untuk setiap ungkapan sulit, terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh. Atau guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat ilustratif, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.
  4. Menangkap perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaannya. Siswa akan tertarik bila mereka melihat bahwa apa yang di pelajari berguna bagi kehidupan. Sebuah teknik yang sering dapat menguasai perhatian siswa pada awal ceramah sampai selesai adalah dengan menghadapkan siswa pada pertanyaan. Dengan pertanyaan itu mereka diajak berpikir dan seterusnya mengikuti pembicaraan guru.

DAFTAR PUSTAKA
http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html
http://strategipembelajaranrahmi.blogspot.com/2013/03/metode-ceramah.html
http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan.html
http://pintamins.blogspot.com/2010/06/metode-ceramah.html


0 komentar:

Posting Komentar